Konvensi naskah adalah semua persyaratan formal yang sudah
berdasarkan ketentuan ,aturan yang lazim dan sudah disepakati bersama dalam
suatu penulisan agar tampak lebih bagus dengan segala persyaratan yang meliputi
bagian – bagian pelengkap dan kebiasaan kebiasaan yang harus diikuti dalam
dunia kepenulisan .
PERBEDAAN NASKAH FORMAL, SEMI FORMAL, DAN NON FORMAL
Dari segi persyaratan formal ini, dapat dibedakan lagi karya
yang dilakukan secara formal, semi-formal, dan non-formal. Yang dimaksud dengan
formal adalah bahwa suatu karya memenuhi semua persyaratan lahiriah yang
dituntut oleh konvensi. Sebaliknya, semi-formal yaitu bila sebuah karangan
tidak memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut konvensi. Sedangkan
non-formal yaitu bila bentuk sebuah karangan tidak memenuhi syarat-syarat
formalnya. Jadi dapat disimpulkan perbedaan dari konvensi naskah formal,semi
formal, dan non formal terletak pada sub babnya. Dimana terdapat sub-sub bab
naskah formal yang tidak dipakai atau digunakan dalam naskah semi formal dan
non formal.
SYARAT FORMAL PENULISAN SEBUAH NASKAH
Sebuah karangan harus memenuhi tiga aspek utama persyaratan formal, yaitu :
Bagian pelengkap pendahuluan , Isi karangan , Bagian pelengkap penutup . Selain
itu , karangan memerlukan adanya pengorganisasian karangan.
Adapun unsur-unsur dalam Penulisan Sebuah Karangan:
A. BAGIAN PELENGKAP PENDAHULUAN
a. Judul Pendahuluan (Judul Sampul)
b. Halaman Judul
c. Halaman Persembahan (kalau ada)
d. Halaman Pengesahan (kalau ada)
e. Kata Pengantar
f. Daftar Isi
g. Daftar Gambar (kalau ada)
h. Daftar Tabel (kalau ada)
B. BAGIAN ISI KARANGAN
a. Pendahuluan
b. Tubuh Karangan
c. Kesimpulan
C. BAGIAN PELENGKAP PENUTUP
a. Daftar Pustaka (Bibliografi)
b. Lampiran (Apendix)
c. Indeks
d. Riwayat Hidup Penulis
Dengan pemaparan intisari sebagai berikut :
A. BAGIAN PELENGKAP PENDAHULUAN
Bagian pelengkap pendahuluan adalah bagian yang bertugas sebagai bahan
informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu
agar terlihat lebih menarik dan pada bagian ini tidak membahas sama sekali
tentang isi dari karangan tersebut.
a. Judul Pendahuluan (Judul Sampul) dan Halaman Judul
Halaman judul pendahuluan hanya mencantumkan judul karangan
atau judul buku yang ditulis dengan huruf kapital dan terletak di tengah
halaman agak ke atas.Halaman ini hanya tercantum nama karangan, penjelasan
adanya tugas, nama pengarang (penyusun), kelengkapan identitas pengarang
(kelas, nomor pokok mahasiswa ), nama lembaga (jurusan, fakultas, unversitas),
nama kota, dan tahun penulisan.
Untuk memberikan daya tarik pembaca, penyusunan judul perlu
memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut:
Judul menggambarkan keseluruhan isi karangan.
Judul harus menarik pembaca baik makna maupun penulisannya.
Sampul: nama karangan, penulis, dan penerbit.
Halaman judul: nama karangan, penjelasan adanya tugas,
penulis, kelengkapan identitas pengarang, nama unit studi, nama lembaga, nama
kota, dan tahun penulisan (dalam pembuatan makalah atau skripsi).
Seluruh frasa ditulis pada posisi tengah secara simetri
(untuk karangan formal), atau model lurus pada margin kiri (untuk karangan yang
tidak terlalu formal).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan makalah atau
skripsi pada halaman judul:
Judul diketik dengan huruf kapital
Penjelasan tentang tugas disusun dalam bentuk kalimat
Nama penulis ditulis dengan huruf kapital
Logo universitas untuk makalah, skripsi, tesis, dan
disertasi, makalah ilmiah tidak diharuskan menggunakan logo.
Data institusi mahasiswa mencantumkan program studi,
jurusan, fakultas, unversitas, nama kota, dan tahun ditulis dengan huruf
kapital
Hal-hal yang harus dihindarkan dalam halaman judul karangan
formal:
Komposisi tidak menarik.
Tidak estetik.
Hiasan gambar tidak relevan.
Variasi huruf jenis huruf.
Kata “ditulis (disusun) oleh.”
Kata “NIM/NRP.”
Hiasan, tanda-tanda, atau garis yang tidak berfungsi.
Kata-kata yang berisi slogan.
Ungkapan emosional.
Menuliskan kata-kata atau kalimat yang tidak berfungsi.
b. Halaman Persembahan
Bagian yang tidak terlalu penting dan jarang melebihi satu halaman, biasanya
terdiri dari beberapa kata saja. Ditempatkan berhadapan dengan halaman belakang
judul buku, atau berhadapan dengan halaman belakang cover buku, atau juga
menyatu dengan halaman judul buku.
c. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan digunakan sebagai pembuktian bahwa karya
ilmiah yang telah ditanda-tangani oleh pembimbing, pembaca/penguji, dan ketua
jurusan telah memenuhi persyaratan administratif sebagai karya ilmiah.
Judul skripsi seluruhnya ditulis dengan huruf kapital pada posisi tengah antara
margin kiri dan kanan. Nama lengkap termasuk gelar akademis pembimbing
materi/teknis, pembaca/penguji, dan ketua program jurusan ditulis secara benar
dan disusun secara simetri kiri-kanan dan atas-bawah.Nama kota dan tanggal
pengesahan ditulis di atas kata ketua jurusan.
Hal-hal yang harus dihindarkan:
Menggaris-bawahi nama dan kata-kata lainnya.
Menggunakan titik atau koma pada akhir nama.
Tulisan melampaui garis tepi.
Menulis nama tidak lengkap.
Menggunakan huruf yang tidak standar.
Tidak mencantumkan gelar akademis.
d. Kata Pengantar
Kata pengantar merupakan bagian karangan yang berisi
penjelasan mengapa menulis sebuah karangan. Sifatnya formal dan ilmiah. Isi
kata pengantar tidak menyajikan isi karangan, atau hal-hal lain yang tertulis
dalam pendahuluan, tubuh karangan, dan kesimpulan. Sebaliknya, apa yang sudah
tertulis dalam kata pengantar tidak ditulis ulang dalam isi karangan. Setiap
karangan ilmiah harus menggunakan kata pengantar. Di dalamnya disajikan
informasi sebagai berikut:
Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Penjelasan adanya tugas penulisan karya ilmiah (untuk
skripsi, tesis, disertasi, atau laporan formal ilmiah).
Penjelasan pelaksanaan penulisan karya ilmiah (untuk
skripsi, tesis, disertasi, atau laporan formal ilmiah).
Penjelasan adanya bantuan, bimbingan, dan arahan dari
seseorang, sekolompok orang, atau organisasi/lembaga.
Ucapan terima kasih kepada seseorang, sekolompok orang, atau
organisasi/lembaga yang membantu.
Penyebutan nama kota, tanggal, bulan, tahun, dan nama
lengkap penulis, tanpa dibubuhi tanda-tangan.
Harapan penulis atas karangan tersebut.
Manfaat bagi pembaca serta kesediaan menerima kritik dan
saran.
Hal-hal yang harus dihindarkan:
Menguraikan isi karangan.
Mengungkapkan perasaan berlebihan.
Menyalahi kaidah bahasa.
Menunjukkan sikap kurang percaya diri.
Kurang meyakinkan.
Kata pengantar terlalu panjang.
Menulis kata pengantar semacam sambutan.
Kesalahan bahasa: ejaan, kalimat, paragraf, diksi, dan tanda
baca tidak efektif.
e. Daftar Isi
Daftar isi adalah bagian pelengkap pendahuluan yang memuat
garis besar isi karangan ilmiah secara lengkap dan menyeluruh, dari judul
sampai dengan riwayat hidup penulis yang berfungsi untuk merujuk nomor halaman
dan tersusun secara konsisten dengan baik. Konsistensi ini dipengaruhi oleh
bentuk yang digunakan.
f. Daftar Gambar
Bila dalam buku itu terdapat gambar-gambar, maka setiap gambar yang tercantum
dalam karangan harus tertulis didalam daftar gambar. Daftar gambar
menginformasikan: judul gambar, dan nomor halaman.
g. Daftar Tabel
Bila dalam buku itu terdapat tabel-tabel, maka setiap tabel yang tertulis dalam
karangan harus tercantum dalam daftar tabel. Daftar tabel ini menginformasikan:
nama tabel dan nomor halaman.
B. BAGIAN ISI KARANGAN
Bagian isi karangan merupakan inti dari karangan atau secara singkat dapat
dikatakan karangan atau buku itu sendiri.
a. Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab I karangan. Pendahuluan bertujuan menarik perhatian
pembaca, dengan menginfokan masalah apa yang akan dibahas dari bab awal hingga
akhir. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, masalah, tujuan pembahasan,
pembatasan masalah, landasan teori, dan metode pembahasan.
Untuk menulis pendahuluan yang baik, penulis perlu memperhatikan pokok-pokok
yang harus tertuang dalam masing-masing unsur pendahuluan sebagai berikut:
1. Latar belakang
masalah
2. Tujuan penulisan berisi
target, sasaran, atau upaya yang hendak dicapai
3. Ruang lingkup masalah
berisi pembatasan masalah yang akan dibahas.
4. Landasan teori
5. Sumber data penulisan
berisi data- data yang bersesuaian dengan pembahasan
6. Metode dan teknik
penulisan berisi penjelasan metode yang digunakan dalam pembahasan dan teknik
penulisan menyajikan cara pengumpulan data.
7. Sistematika penulisan berisi
gambaran singkat penyajian isi pendahuluan, pembahasan utama, dan kesimpulan.
b. Tubuh Karangan
Tubuh karangan atau bagian utama karangan merupakan inti karangan berisi sajian
pembahasan masalah dan disinilah terletak segala masalah yang akan dibahas
secara sistematis. Bagian ini menguraikan seluruh masalah yang dirumuskan pada
pendahuluan secara tuntas. Kesempurnaan pembahasan diukur berdasarkan
kelengkapan unsur-unsur berikut ini:
1. Ketuntasan materi
Materi yang dibahas mencakup seluruh variabel yang tertulis
pada kalimat tesis, baik pembahasan yang berupa data sekunder (kajian teoretik)
maupun data primer.
2. Kejelasan uraian/deskripsi
yang terbagi tiga yaitu :
o Kejelasan konsep
o Kejelasan bahasa
o Kejelasan penyajian dan fakta
kebenaran fakta
Hal-hal lain yang harus dihindarkan dalam penulisan karangan
(ilmiah):
1. Subjektivitas
2. pembuktian pendapat tidak
mencukupi
c. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan bagian penutup dari isi karangan dan merupakan suatu
intisari dari karangan mulai dari bab awal hingga akhir .Penulis dapat
merumuskan kesimpulannya dengan dua cara:
1. Dalam tulisan-tulisan
yang bersifat argumentatif, dapat dibuat ringkasan-ringkasan argumen yang
penting yang sejalan dengan perkembangan dalam tubuh karangan itu.
2. Untuk kesimpulan-kesimpulan biasa,
cukup disarikan tujuan atau isi yang umum dari pokok-pokok yang telah diuraikan
dalam tubuh karangan itu.
C. BAGIAN PELENGKAP PENUTUP
Bagian pelengkap penutup juga merupakan syarat-syarat formal bagi suatu
karangan ilmiah.
a. Daftar pustaka (Bibliografi)
Daftar pustaka (bibliografi) adalah daftar yang berisi judul buku, artikel, dan
bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah atau sebagian
karangan. Setiap karangan ilmiah harus menggunakan daftar pustaka.
Unsur-unsur daftar pustaka meliputi:
1. Nama pengarang:
penulisannya dibalik dengan menggunakan koma.
2. Tahun terbit.
3. Judul buku:
penulisannya bercetak miring.
4. Data publikasi, meliputi
tempat/kota terbit, dan penerbit..
5. Untuk sebuah artikel
diperlukan pula judul artikel, nama majalah, jilid, nomor, dan tahun terbit.
Keterangan:
Jika buku itu disusun oleh dua pengarang, nama pengarang
kedua tidak perlu dibalik.
Jika buku itu disusun oleh lembaga, nama lembaga itu
yang dipakai untuk menggantikan nama pengarang.
Jika buku itu merupakan editorial (bunga rampai), nama
editor yang dipakai dan di belakangnya diberi keterangan ed. ‘editor’
Nama gelar pengarang lazimnya tidak dituliskan.
Daftar pustaka disusun secara alfabetis berdasarkan
urutan huruf awal nama belakang pengarang.
b. Lampiran (Apendix)
Lampiran (apendix) merupakan suatu bagian pelengkap yang fungsinya terkadang
tumpang tindih dengan catatan kaki.Penyajian dalam bentuk lampiran agar tidak
mengganggu pembahasan jika disertakan dalam uraian.
c. Indeks
Indeks adalah daftar kata atau istilah yang digunakan dalam uraian dan disusun
secara alfabetis (urut abjad).
d. Riwayat Hidup Penulis
Buku, skripsi, tesis, disertasi perlu disertai daftar riwayat hidup. Dalam
skripsi menuntut daftar RHP lebih lengkap. Daftar riwayat hidup merupakan
gambaran kehidupan penulis atau pengarang.
http://gogopratamax.blogspot.com/2012/03/konvensi-naskah.html
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19584/Konvensi+Naskah.doc.
http://gogopratamax.blogspot.com/2012/03/konvensi-naskah.html
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19584/Konvensi+Naskah.doc
SYARAT FORMAL PENULISAN SEBUAH NASKAH
Sebuah karangan harus memenuhi tiga aspek utama persyaratan formal, yaitu : Bagian pelengkap pendahuluan , Isi karangan , Bagian pelengkap penutup . Selain itu , karangan memerlukan adanya pengorganisasian karangan.
A. BAGIAN PELENGKAP PENDAHULUAN
a. Judul Pendahuluan (Judul Sampul)
B. BAGIAN ISI KARANGAN
a. Pendahuluan
C. BAGIAN PELENGKAP PENUTUP
a. Daftar Pustaka (Bibliografi)
A. BAGIAN PELENGKAP PENDAHULUAN
Bagian pelengkap pendahuluan adalah bagian yang bertugas sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu agar terlihat lebih menarik dan pada bagian ini tidak membahas sama sekali tentang isi dari karangan tersebut.
a. Judul Pendahuluan (Judul Sampul) dan Halaman Judul
Bagian yang tidak terlalu penting dan jarang melebihi satu halaman, biasanya terdiri dari beberapa kata saja. Ditempatkan berhadapan dengan halaman belakang judul buku, atau berhadapan dengan halaman belakang cover buku, atau juga menyatu dengan halaman judul buku.
c. Halaman Pengesahan
Judul skripsi seluruhnya ditulis dengan huruf kapital pada posisi tengah antara margin kiri dan kanan. Nama lengkap termasuk gelar akademis pembimbing materi/teknis, pembaca/penguji, dan ketua program jurusan ditulis secara benar dan disusun secara simetri kiri-kanan dan atas-bawah.Nama kota dan tanggal pengesahan ditulis di atas kata ketua jurusan.
Hal-hal yang harus dihindarkan:
f. Daftar Gambar
Bila dalam buku itu terdapat gambar-gambar, maka setiap gambar yang tercantum dalam karangan harus tertulis didalam daftar gambar. Daftar gambar menginformasikan: judul gambar, dan nomor halaman.
g. Daftar Tabel
Bila dalam buku itu terdapat tabel-tabel, maka setiap tabel yang tertulis dalam karangan harus tercantum dalam daftar tabel. Daftar tabel ini menginformasikan: nama tabel dan nomor halaman.
B. BAGIAN ISI KARANGAN
Bagian isi karangan merupakan inti dari karangan atau secara singkat dapat dikatakan karangan atau buku itu sendiri.
a. Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab I karangan. Pendahuluan bertujuan menarik perhatian pembaca, dengan menginfokan masalah apa yang akan dibahas dari bab awal hingga akhir. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, masalah, tujuan pembahasan, pembatasan masalah, landasan teori, dan metode pembahasan.
Untuk menulis pendahuluan yang baik, penulis perlu memperhatikan pokok-pokok yang harus tertuang dalam masing-masing unsur pendahuluan sebagai berikut:
Tubuh karangan atau bagian utama karangan merupakan inti karangan berisi sajian pembahasan masalah dan disinilah terletak segala masalah yang akan dibahas secara sistematis. Bagian ini menguraikan seluruh masalah yang dirumuskan pada pendahuluan secara tuntas. Kesempurnaan pembahasan diukur berdasarkan kelengkapan unsur-unsur berikut ini:
Kesimpulan merupakan bagian penutup dari isi karangan dan merupakan suatu intisari dari karangan mulai dari bab awal hingga akhir .Penulis dapat merumuskan kesimpulannya dengan dua cara:
Bagian pelengkap penutup juga merupakan syarat-syarat formal bagi suatu karangan ilmiah.
a. Daftar pustaka (Bibliografi)
Daftar pustaka (bibliografi) adalah daftar yang berisi judul buku, artikel, dan bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah atau sebagian karangan. Setiap karangan ilmiah harus menggunakan daftar pustaka.
Unsur-unsur daftar pustaka meliputi:
Lampiran (apendix) merupakan suatu bagian pelengkap yang fungsinya terkadang tumpang tindih dengan catatan kaki.Penyajian dalam bentuk lampiran agar tidak mengganggu pembahasan jika disertakan dalam uraian.
c. Indeks
Indeks adalah daftar kata atau istilah yang digunakan dalam uraian dan disusun secara alfabetis (urut abjad).
d. Riwayat Hidup Penulis
Buku, skripsi, tesis, disertasi perlu disertai daftar riwayat hidup. Dalam skripsi menuntut daftar RHP lebih lengkap. Daftar riwayat hidup merupakan gambaran kehidupan penulis atau pengarang.
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19584/Konvensi+Naskah.doc.
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19584/Konvensi+Naskah.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar