Jumat, 03 Mei 2013

Pengambilan Keputusan



A.  Definisi Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah proses memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai situasi. Proses tersebut untuk menemukan dan menyelesaikan masalah organisasi. Suatu aturan kunci dalam pengambilan keputusan ialah sekali kerangka yang tepat sudah diselesaikan, keputusan harus dibuat (Brinckloe,1977). Dengan kata lain, keputusan mempercepat diambilnya tindakan, mendorong lahirnya gerakan dan perubahan (Hill,1979).
Menurut Herbert A. ada 3 tahap pokok:
a. Penyelidikan: mempelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah diperoleh, diolah, dan diuji untuk dijadikan petunjuk yang dapat mengidentifikasi persoalan.
b. Perancangan: mendaftar, mengem bangkan dan menganalisis arah tindakan  yang mungkin. Hal ini meliputi proses-proses untuk memahami, menghasilkan pemecahan dan menguji kelayakan pemecahan tersebut.
c.  Pemilihan : memilih arah tindakan tertentu dari semua yang ada.
Menurut  Rubeinstein dan Haberstroh langkah-langkah dalam mengambil keputusan:
a.  Pengenalan persoalan atau kebutuhan
b.  Analisis dan laporan  alternatif-alternatif
c.  Pemilihan alternatif yang ada
d.  Komunikasi dan pelaksanaan keputusan
e.  Langkah lanjutan dan umpan balik hasil keputusan.
Newman, Summer, dan Warren  merinci langkah pengambilan keputusan:
a.  Pembuatan suatu diagnosis
b. Penemuan penyelasaian al ternatif-alternatif
c.  Penganalisaan dan pembandingan  alternatif-alternatif
d.  Pemilihan rencana yang diambil




Elbing menyatakan proses pengambilan ke putusan dalam organisasi mencakup:
a. Identifikasi dan diagnosis masalah
b.  Pengumpulan dan analisis data yang relevan
c.  Pengembangan dan evaluasi  alternatif-alternatif
d. Pemilihan alternatif terbaik
e.  Implementasi keputusan dan evaluasi terhadap hasil-hasil .
B.  Jenis Pengambilan Keputusan
1.      Keputusan Terprogram
Menurut Siagian, S.P. (1993), Keputusan Terprogram adalah tindakan menjatuhkan pilihan yang berlangsung berulang kali, dan diambil secara rutin dam organisasi. Biasanya menyangkut pemecahan masalah-masalah yang sifatnya teknis serta tidak memerlukan pengarahan dari tingkat manajemen yang lebih tinggi. Biasanya langkah-langkah dan prosedur yang perlu ditempuh telah dituangkan dalam buku pedoman, yang biasanya terdapat dalam organisasi yang dikelola secara rapi. Pengambilan keputusan terprogram akan berlangsung dengan efektif apabila empat criteria dasar dipenuhi :
a.       Tersedia waktu dan dana yang memadai untuk pengumpulan dan analisis data
b.      Tersedia data yang bersifat kuantitatif.                                                                       
c.       Kondisi lingkungan yang relatif stabil, yang didalamnya tidak dapat tekanan yang kuat    untuk secara cepat melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu terhadap kondisi yang selalu berubah.  
d.      Tersedia tenaga trampil untuk merumuskan permasalahan secara tepat, termasuk tuntutan operasional yang harus dipenuhi.
2.      Keputusan yang Tidak Terprogram
Biasanya diambil dalam usaha memecahkan masalah-masalah baru yang belum pernah dialami sebelumnya, tidak bersifat repetitif (berulang-ulang), tidak terstruktur, dan sukar mengenali bentuk, hakikat dan dampaknya. Sebagai akibat keadaan demikian, para ahli belum mampu menyajikan teknik pemecahan yang sudah terbukti efektif di masa lalu, baik karena sifatnya yang baru itu maupun karena sukar untuk mendefinisikan hakikatnya secara tepat. Keputusan yang tidak Terprogram tidak menyangkut hal-hal yang sifatnya operasional, akan tetapi menyangkut kebijaksanaan organisasi dengan dampak yang strategis bagi eksistensi organisasi. (Siagian, S.P.; 1993


C.   Faktor Pengambilan Keputusan
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan menurut Terry,  yaitu :
a.       Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
b.      Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
c.       Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementingkan kepentingan organisasi.
d.      Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif tandingan.
e.       Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah menjadi tindakan fisik.
f.        Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
g.       Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
h.      Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
i.         Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan

Daftar pustaka


Gordon B. Davis, Sister Informasi Manajemen, Jakarta, PPM&PT Pustaka  Binaman Pressindo,1999
http://harya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/27109/konsep+pengambilan+keputusan.pdf 01 mei 2013 21:33WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar