Minggu, 02 Desember 2012

Perubahan dan perkembangan ornagnisasi


BAB I
PENDAHULUAN

1.1                  Latar Belakang
Dalam sebuah organisasi tentunya perlu adanya namanya perkembangangan organisasi secara internal maupun eksternal karna untuk mempertahankan sebuah eksistensi dalam organisasi dibutuhkan suatu perubahan yang membawa organisasi tersebut maju dan berkembang . Perubahan dalam organisasi ditentukan oleh kebijakan para pengurus dari organisasi tersebut . Adanya masukan yang baik dalam organisasi dapat membawa organisasi itu tersebut maju dan berkembang.

1.2                        Batasan Masalah
Dalam makalah kali ini saya akan membahasa mengenai prubahan perkembangan organisasi yang terbagi atas factor – factor perubahan organisasi, proses perubahan organisasi, ciri-ciri perkembangan organisasi, metode perkembangan organisasi.
1.3                 Tujuan
Tujuan dari makalah ini agar kita mengetahui bagaimana perubahan dan  perkembangan organisasi itu terjadi dan kita mengetahui tahap – tahanp dalam organisasi tersebut berkembang.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Faktor –faktor perubahan organisasi
Sebuah perubahan dan pengembangan dapatlah terjadi pada apapun dan siapapun tidak terkecuali dengan organisasi. Tidak banyak individu atau organisasi menyukai adanya perubahan, namun perubahan tidak dapat dihindari namun harus di hadapi.
Faktor perubahan dapat terjadi karna 2 faktor, yaitu factor internal dan factor eksternal.

·        Faktor internal adalah segala keseluruhan factor yang ada di dalam organisasi dimana factor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi.

·        Faktor eksternal adalah segala keseluruhan factor yang ada di luar organisasi yang dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Beberapa factor tersebut antara lain : Politik, Hukum , Kebudayaan, Teknologi, Sumber alam, Demografi dan sebagainya.

Dari perubahan tersebut tentunya akan berdampak pada beberapa perubahan dalam organisasi tersebut, seperti perubahan sifat organisasi. Untuk menangani masalah tersebut, haruslah organisasi tersebut menetapkan suatu tindakan atau kebijakan dan penyesuaian diri agar sifat organisasi yang sebelumnya tidak lenyap dan terganti.
Saat terjadi perubahan struktur organisasi, haruslah tetap berpegang teguh kepada prinsip bahwa struktur organisasi telah disusun dan di tetapkan dengan tujuan memberikan suatu gambaran tentang berbagai hal dalam organisasi tersebut.
Dalam melakukan perubahan dalam suatu organisasi umumnya tidak berjalan dengan begitu lancar karna terdapat beberapa hambatan dalam proses perubahan tersebut. Hambatan tersebut umumnya terjadi dari luar atau dari factor ekstenal.


2.2      Proses Perubahan

Tahapan Proses Perubahan Organisasi

Ada beberapa tahapan dari proses perubahan suatu organisasi, contoh :

1.      Karena ada tekanan & desakkan, dimana yang dimaksud di sini adalah, tekanan & desakkan dari pihak luar atau dalam untuk mengembangkan suatu organisasi agar mau berkembang dan berjalan lebih maksimal.

2. Interfrensi & Reorientasi biasanya melibatkan orang lain untuk mengelola, dimana dibutuhkan pengenalan kembali agar mengingatkan apa yang telah dicapai dan apa yang masih harus menjadi misi untuk mencapai visi suatu organisasi tersebut.

3. Diagnosa & Pengenalan masalah, dimana di sini berusaha ditemukan, apa yang menjadi sebab, dana mengakibatkan apa, serta bagaimana cara Organisasi tersebut memecahkan suatu masalah dengan baik.

4. Penemuan & Komitmen dari penyelesaian, setelah menemukan suatu hal yang baru terhadapa penyelesaiaan masalah, maka akan didaptkan komitmen baru, dimana harus dijalankan, agar seseuatu kegagalan di masa lampau tidak terulangi lagi di masa depannya.

5.Percobaan & penerimaan hasil, dimana setelah kita melakukan percobaan suatu yang baru, kitapun harus dapat menerima hasilnya, dan mereview kembali agar kita mengetahui dimana cacatnya suatu cara tersebut dan memodifikasi kembali agar perubahan itu menjadi lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan.     


2.3     Ciri – ciri perkembangan organisasi
Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1.Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.

2.Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi.

3.Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.

4.Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.

5.Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.

6.Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar